CERITA DEWASA META SEXY GELISAH DIGAULI SUAMI TEMAN ARISAN

CERITA DEWASA META SEXY GELISAH DIGAULI SUAMI TEMAN ARISAN


CERITA DEWASA META SEXY GELISAH DIGAULI SUAMI TEMAN ARISAN, Hasrat-Bispak57 Seusai demikian lama saya lakoni hidup dengan 2 orang suami disisiku serta udah banyak kepuasan duniawi yang saya capai, selanjutnya juga ada rasa was-wasku. Hati resahku muncul terlebih jika Duta hadir dari Jakarta tengah saya gak dapat melayaninya di tempat tidur lantaran kodratku sebagai wanita yang penting terima tamu"jepang", saya terasa bersalah sekali. WAJIB 4D


Sedang Mas Pujo karena tiap-tiap hari ada disisiku saya tak berasa demikian kebeban dengan rasa bersalah. Sesungguhnya kekeduanya cukup sabar dan memahami kondisiku, bahkan juga Mas Pujo dengan suka-rela mengalah buat memberi peluang di Duta memberi kepuasan dianya"memerkosa" diriku apabila Duta akan pergi rada lama, kebalikannya demikian pula kalaupun Mas Pujo akan dinas luar. Ada kemauanku buat mendapatkan alternatif peranku menjadi isteri buat mereka berdua saat tamu"jepang" itu ada. Kemauan itu demikian besarnya tekan jiwaku sebab didorong rasa sayangku di ke-2 nya.


Sehabis mengangsung baik-buruk serta untung rugi, jalan buat merealisasikan impianku itu pada akhirnya ada. Secara bertepatan saya lagi ikuti arisan ibu-ibu yang teratur dikerjakan tiap bulan di kantor suamiku. Kebanyakan sebagai isteri bos saya rada jaga jarak dengan ibu-ibu lainnya, namun entahlah seusai datangnya Duta saya menjadi bertambah PD serta dekat dengan mereka. Satu diantaranya ibu yang turut arisan teratur itu yakni isteri seorang manager menengah, kami memamggilnya Bu Jhoni(nama rahasia suami). Wanita trah Manado dengan Madura kulitnya kurang begitu putih seperti wanita Manado secara umum namun justru dekati mulato namun kelihatan bersih serta kemel, tingginya lebih kurang 165 cm, dan bodinya cukup ramping biarpun telah mempunyai anak dua orang. Yang spesial sesungguhnya wujud perutnya yang rata terlebih sisi bawah pusar tidak seperti wanita yang telah miliki anak saja serta umurnya anyar 35 tahunan. Ia termaksud tak elok namun ayu dadanya lumayan besar kalau disaksikan di luar juga makin besar dari ukuran saya. 

"Mbak Rien saat ini jadi segar lho.?" bisiknya satu di saat ditengah-tengah acara arisan yang bising oleh nada ibu-ibu.


"Ah jeng Meta (kedok) ini dapat saja, Mbak sejak dahulu kan begini-begini saja to." jawabku kendati ada rasa GR pula dalam hati.


"Betul lho Mbak, Mas Jhony saja kerap komentar kalaupun dikantor ini Mbak tergolong orang masih yang semlohai (semok molek aduhai) walaupun sudah berusia" terusnya.


"Itukan bisa-bisanya Dik Jhony" jawabku sekenanya.


"Tetapi betul lho Mbak, apa sich resepnya? Mbok saya diberitahu jamunya" bisiknya memohon.


"Aa.. H jeng Meta ada saja, kelak jika Mbak kasih tahu pun sia-sia wong gak dapat disebarkan" jawabku sembari ketawa.


"Yang betul Mbak..? Apa sich Mbak saya kok ingin tahu" ubernya.


"Betul pengin tahu..?"


"Ya.!"


"Minum Air liur burung" bisikku sembari merapat ke telinganya.


"Burung apa Mbak" kejarnya ingin tahu.


"Burung.. Burungnya Mas Pujo" bisikku kubuat serius.


"AH! Mbak guyon!"


"Benar jeng, ini benar lho jeng" jawabku.


"Itukan biasa Mbak"


"Biasa bagaimana, bila semata-mata ML selalu usai ya biasa jeng namun ada metodenya" jelasku.


"Jeng Meta ML dengan Dik Jhony berapakah kali 1 minggu?" lanjutku.


"Paling sekali ya terkadang 2x Mbak" jawabannya.


"Jika ML apa yang jeng Meta kerjakan?" tanyaku kembali.


"Ya biasa Mbak bercumbu lagi gitulah..! Selalu usai ya demikian saja" jawabannya.


"Lho ya telah bagaimana to jeng, harusnya kan ada pemanasan, permainan lagi pendinginan serta apa jeng Meta terus bisa capai pucuk?"


"Itu dia Mbak problemnya, saya kerap ditinggalkan menggantung" jawabannya sekalian menerawang.


"Lagi"


"Ya apabila sudah demikian sangat saya yang gelisah serta rata-rata hanya dapat mengeluarkan ke tugas rumah Mbak" terusnya.


"Nach itu dia jeng pembedanya, Mbak dengan Mas Pujo terus pucuk juga beberapa kali lho" jawabku.


Kusaksikan mukanya tampak terpesona dan nampak rasa mau taunya yang terpancar dari matanya.


"Jeng ML itu jika dikerjakan secara benar serta suka cita dapat membuat kita tahan lama muda, sebab kerja hormon-hormon dalam badan kita jadi maksimum" lanjutku memperjelas bak seaorang dokter.


"Oooh itu to Mbak rahasianya..!" nyinyirannya.


"Maka itu saya omong, walau Mbak kasih tahu kan jeng Meta belum pasti dapat.. Sampai.." jelasku berencana memancing reaksinya.


"Bahkan juga apa Mbak.?" Tanyanya gak sabar.


"Sampai bila jeng Meta Mbak suruh belajar sama Mas Pujo pula belumlah tentu pengin" lanjutku sembari berbisik.


"Ahh Mbak" jawabannya sekalian mencubit lenganku.


Narasi kami usai dengan selesainya acara arisan, sebelumnya pergi Meta sempat berbisik kapan waktu ingin diskusi kujawab ya setiap waktu. Sampai kubisiki kelak belajar langsung saja ama Mas Pujo.


Satu minggu seterusnya sewaktu itu jam 19.00 malam, Duta baru tiba dari Jakarta tengah saya kembali ada tamu jepang jadi saya dengan maksud memberinya blowjob Duta tengah Mas Pujo masih ogah-ogahan didekat kami berdua, mendadak telpon berdering, karena saya serta Duta akan telanjang karenanya Mas Pujo yang membawa telpon.


"Halo selamat malam" salam Mas Pujo, saya gak tahu apa jawaban disamping sana, tetapi,


"Ya betul, ingin berbicara dengan Mbak Rien..? Tidak lama ya, dari siapa? Meta! Oh jeng Meta, Meta Jhony?" bertanya Mas Pujo, dengar itu saya bangun, Duta mau tak mau melepas pelukannya padaku. Sesungguhnya scenario ini saya yang buat, karena saya ingin Meta bisa main kerumah maka kuminta Mas Pujo memberikan tugas Jhony keluar kota buat supervisi waktu tiga hari.


"Halo jeng Meta kok tumben nelpon malam-malam" sapaku mengawali perbincangan.


Kami bicara panjang lebar hingga kemudian mengusik perbincangan kami di arisan dahulu. Kuulangi tawaranku untuk belajar pemanasan dengan Mas Pujo, atau lihat saja kami yang mengaplikasikannya berdua. Meta ingin tahu zaman saya serta Mas Pujo ingin bercinta disaksikan seseorang, kujawab jika saya cuman dapat bila orangnya itu Meta, lain tidak lagian cuman hanya beberapa cara pemanasan. Meta ternyata mulai panas pada akhirnya kuulangi kembali tawaranku serta jawabnya.


"Iya Mbak BT nih anak-anak udah pada tidur, Mas Jhony dinas luar" jawabannya.


"Ya telah to main saja ke rumah, kami semuanya lagi tidak ada kesibukan kok lagian masih sore" jawabku.


"Namun Mbak,"


"Apa?"


"Saya malu sama Mas Pujo,.." jawabannya.


"Gak pa-pa kami cuman berdua kok, tak boleh khawatir kelak pulangnya kami antara" jawabku.


"Oke Mbak tetapi janji lho.. gak mesti dipraktekin sama saya.." pintanya menyudahi percakapan.


Selanjutnya kami tutup perbincangan, rumah Meta lebih kurang 15 menit dengan naik kendaraan. Kuminta Duta bersabar serta bersembunyi di kamar sementara saya serta Mas Pujo yang bisa terima Meta. Gagasan ini pernah kuutarakan awal mulanya sama suami-suamiku. Kurang lebih 25 menit kami menanti ada orang menekan bel pintu pagar, Mas Pujo yang waktu itu hanya gunakan piyama tiada dalaman yang membuka pintu.


"Malam Mbak," sapa Meta demikian masuk pintu rumah disertai Mas Pujo.


Meta gunakan busana rada ketat maka dadanya yang membusung tampak buram tetapi saya sangat percaya lelaki mana saja akan ingin tahu mau ketahui didalamnya, terlebih dengan kancing depan dan belahan dada yang cukup kebawah lagi bawahan dia gunakan celana jean kelihatan seksi sekali pantatnya.


"Malam, wah.. Jeng Meta tidak nyagka lho kalaupun dapat main kerumah gak kesasarkan?" tanyaku.


Seusai mempersilakan Meta duduk kami bercakap ngalor-ngidul sampailah selanjutnya mengusik permasalahan dipan, Mas Pujo bisa memandang mimik muka Meta yang bosan tahu kalaupun dia mulai juga kepancing birahinya. Sebab pembicaraan kami yang menggairahkan saraf telinga Meta dan kami tidak menjelaskannya secara vulgar, tanpa berasa jam perlihatkan angka 9 malam, Meta resah.

CERITA DEWASA META SEXY GELISAH DIGAULI SUAMI TEMAN ARISAN

"Mbak udah malam nih Meta pengen berpamitan" pintanya tetapi matanya kelihatan sayu.


"Gak boleh dahulu tukasnya ingin belajar rahasianya Mbak" jawabku sekalian menyaksikan Mas Pujo penuh makna. WAJIB 4D


"Ah Mbak.. Malu ah sama Mas Pujo"


Saya dekati Mas Pujo serta kucium ia dibibirnya denga mesra dan halus.


"Tidak pa-pa kan Mas?" pintaku Mas pujo menganggangguk sekalian merengkuhku, kami berciuman, serta sama sama raba di muka Meta, sementara Meta kusaksikan merah padam parasnya lihat fragmen kami, walaupun begitu saya mengerjakannya secara lembut serta berhati-hati sekali.


"Begini kami melakukan jeng," kataku menerangkan seperti dosen saja.


"Ah.. Mbak, Meta jadi kebingungan nih.., Meta pulang saja ya Mbak" pintanya namun tidak bergerak.


"Ayolah.. tidak pa-pa" kami berangkulan dekati Meta yang mulai seperti cacing kepanasan. Mas Pujo tahu kondisi lekas merapat hingga duduk bersebelahan di sofa panjang yang ditempati Meta, lagi digenggamnya ke-2  tangan Meta, Meta menunduk malu.


"Mbak.. Tetapi cu ma se ba.. tas trik pemanasan saja lho Mbak" pintanya sembari menyaksikanku.


"Ya, Mas hanya dapat mempertunjukkan metode pemanasan saja sama jeng Meta" jawab Mas Pujo sabar.


Perlahan-lahan disentuhnya dagu Meta dipandangnya matanya dalam-dalam penuh hati, memperoleh perbuatan begitu dari Mas Pujo Meta pejamkan mata, perlahan-lahan Mas Pujo mencium bibirnya tiada melumatnya. Ahh! Meta mendesah, diulang-ulanginya ciuaman itu oleh Mas Pujo dengan tempelkan bibirnya lumayan lama, Meta mulai bereaksi dengan mengulum bibir Mas Pujo dan Mas Pujo mulai tingkatkan laganya, tangannya berubah ke bawah ketiak Meta serta tarik badan Meta kepelukannya. Seluruhnya dijalankan di sofa ruangan tamu, sekalian duduk bedempetan.


Mas Pujo mulai meraba dada Meta yang membusung, serta Meta mulai mendesah-desah mereka masih berciuman sama-sama lumat serta sama sama hirup (pekerjaan bersilat lidah benar-benar Mas Pujo sangatlah pintar). Selesai nyaris sepuluh menit mereka sama sama raba Mas Pujo menambah laganya dari meraba sisi luar lagi lepaskan kancing atas pakaian Meta jari-jari tangannya mulai menyisir pinggir BHnya ke arah ketengah. Meta melenguh seperti sapi disembelih demikian tangan Mas Pujo mancapai putingnya serta menjepinya dengan 2 jemari. Saat itu mulut Mas Pujo mulai menjalar ke bawah mengarah belahan dadanya yang sekal.


Tanpa diakui Meta tangan kanan Mas Pujo sudah menyelusup ke punggung Meta serta membebaskan kait BH Meta jadi tampaklah buah dada Meta yang cepat dan menentang, tiada buang peluang langsung Mas Pujo melumat putingnya. Meta mulai tidak dapat menahan diri, ia lupa dengan janjinya sendiri, tangannya secara reflek menggerayang sisi depan Mas Pujo serta mulai mengerjakan pijatan-pijatan lembut mulai dada, pusar dan lurus ke bawah pusar. Tiada menampik Mas Pujo jadi memberikan peluang pada Meta menyorongkan tubuhnya, sembari mulutnya masih tetap bergelayut di puting Meta, tetapi tanggannya sudah memulai menarik resleting celana jeannya. Meta tidak henti-henti mendesah, perlahan-lahan saya ke sakelar lampu kukecilkan maka kondisi kelihatan redup serta kian romantis.


Meta udah melempengkan kakinya di sofa sembari kepalanya bertopang pada tanganan sofa, sementara tinggal kenakan CD warna merah, Mas Pujo belum membebaskan piayamanya dengan status di atas Meta tetapi batangnya telah terlihat mengacungkan karena diurut-urut Meta. Perlahan-lahan Mas Pujo menggigit pinggir CD Meta serta menariknya kebawah maka dari itu bugil Meta masih tenang karena barangkali menyaksikan Mas Pujo tak melepas piyamanya. Mas Pujo mulai mejilati perut Meta turun menjurus pusar selalu menciuminya serta meleletkan lidahnya kebawah mencium rambut kemaluan Meta, diberlakukan demikian Meta meracau gak karuan.


"Aduh Mas.. Mbak Meta tidak tahan.. oh Mas Pujo"


Saya memberikan code pada Duta, ketika itu Mas Pujo sudah mencelupkan wajahnya di selangkangan Meta, menjilat-jilati klitoris Meta, Meta dengan status buka ke-2  pahanya pinggulnya terhalang pegangan bangku maka dari itu saat ini kepalanya ada di bawah. Dengan status ini karenanya nampaklah gundukan bukit venus yang bagus serta merekah merah maka membantu buat penetratif.


Perlahan-lahan Mas Pujo mundur serta Duta yang udah telanjang bundar maju dengan palkon siap serbu, Meta masih terbenam dalam keasyikan yang diperolehnya nyaris satu jam dicumbu Mas Pujo, tidak mengira kalau ada pertukaran status di bawah. Duta langsung mengenggam palkonnya serta arahkan ke lubang surga Meta, dengan akurat Duta menghentak dan bles..!


"Ahh Mas saya tak ingin.. tidak mau" sembari meronta tetapi sekencang kilat saya membelai dan mengulum putingnya, sedang Duta langsung menutup kaki Meta jadi Meta cuma dapat mendesis dan pengen berontak namun sebab gempuran rasa nikmat yang menakjubkan dia cuma menggeleng-gelengkan kepalanya.


"Ahh Mbak.. Mas.. Kalian nakal aduhh.. Oh.. Mengapa ini ohh.. Ohh.. Mbak saya tidak tahan.. Tidak ta.. Hhaan.."jerit Meta sekalian menyebutng napasnya mengincar semua otot-otot tubuhya meregang tandanya orgasme hingga.


Duta menyamai dengan kocokan-kocokan perlahan-lahan serta teratur bahkan juga dibiarkannya Meta nikmati orgasmenya yang pertama-kali yang nyaris membuat gak sadar diri. Seusai napas Meta aga teratur perlahan-lahan Duta mulai memompa lantaran itu perlahan-lahan Meta mulai buka matanya dan..


"HAAH Mbak kok bukan Mas Pujo..!" teriaknya was-was sekalian ingin berontak namun penguncian Duta serta kocokan-kocokan palkon Duta di memeknya membuat ia tidak punya daya.


"Bagaimana Mbak? Saya tidak ingin Mbak, saya pengen sama Mas Pujo saja," teriaknya kembali.


"Tenang jeng, tenang..!" kucoba menyantaikannya, sembari kukedipi Mas Pujo untuk bersiap menukar statusku.


Mas Pujo merapat dan memulai melumat puting Meta yang sisi kiri sementara tangan kirinya meremas-remas puting yang sisi kanan. Mendapatkan gempuran terus-menerus dari bawah serta atas Meta jadi naik birahi kembali..


"Ahh.. Mbak, Mas bagaimana ini kok berikut to, ahh nikmat Mbak.. Meta tidak tahan Mas, marilah lagi Mas.. Yang keras.." ceracaunya Meta mengartikulasikanng kembali menjajaki orgasmenya yang ke-2 .


Dutapun terlihat mulai berkerenyit dahinya dan tambah keras kocokannya, tandanya pengen menggapai orgasme jadi segera saya ambil sementara Mas Pujo langsung gantikan status Duta mengocak vagina Meta dengan palkonnya tanpa ada memberikan peluang di Meta buat atur napas. Kucium dan kukulum kepala kontol Duta di muka Meta sekalian mengocak-ngocok batangnya.. Serta..


Creett.. Crett.. Cret..


Kuminum sperma Duta yang tumpah dimulutku. Meta menyaksikan semuanya sembari mendelik mencegah nikmat sebab kocokan Mas Pujo. Seusai nyaris 1/2 jam mereka sama-sama pacu selanjutnya mulai ada pertanda Mas Pujo serta Meta bakal gapai pucuknya serta..


"Aaahh Mas saya tidak kuat.. Saya.." demikian teriak Meta menjajaki orgasmenya yang ke-3 . Mas Pujo berikan peluang untuk ambil napas sembari kadangkala masih mengocak vagina Meta perlahan-lahan.


"Sini Mas.. Sini Mas.." pinta Meta pada Mas Pujo sekalian tangannya menggapai-gapai.


Mas Pujo menyelesaikan kocokannya serta mengambil kontolnya dan menyorongkannya ke dalam mulut Meta, sekalian selalu berbaring telentang di sofa dikulumnya kontol Mas Pujo yang udah lebam dan berenyut-denyut. Pada akhirnya.. 


Crett.. Crett.. Crett


Muncratlah sperma Mas Pujo di mulut Meta, Meta menelannya sekalian membeliakkan mata, barangkali belum biasa namun lantas dijilatinya sejumlah sisa sperma diujung kontol Mas Pujo.


Seterusnya mereka bertiga istirahat mengendalikan napas, sekalian nikmati sejumlah sisa orgasme yang mereka alami.  Meta mengerling padaku. Masa itu udah jam 11-an malam.


"Mbak Rien nakall..!" rengeknya manja, sembari memukul bahuku.


"Lho kan jeng Meta sendiri yang keterusan.." jawabku.


"Ahh Mbak ni lho, Meta jadi malu ama Mas Pujo.. Eh.. Mas yang satu siapa Mbak?" tanyanya sembari mengerling ke Duta.


"Adiknya Mas Pujo! Duta" jawabku.


"Jeng Meta pengin pulang..?" tanyaku kembali.


"Ya dech Mbak, telah malam nih kelak anak-anak cari" jawabannya.


Saya dan Duta mengantarkan Meta pulang lagi Mas Pujo nantikan rumah, di jalan Meta ucapkan terima kasih sama Duta, tukasnya anyar kali inilah merasakan multiorgasme yang sekian lama ini cuman impian saja. Meta juga berani mencium Duta di depanku waktu dia turun dari mobil. Selesai mengantarkan Meta pulang saya memperoleh kecupan spesial dari Mas Pujo dan Duta ujarnya mereka tidak mengayalkan wanita lain sekian lama ini sebab sebetulnya sampai kini mereka udah berasa cukup hanya dengan serviceku. Namun kehadiran Meta membikin mereka jadi berbahagia. Dan sepanjang 3 hari mereka berdua terus bisa memberi kepuasan Meta bahkan juga waktu hari akhir Meta meminta nginap di rumah dan mereka main sampai 4x. Selaku isteri saya selalu risau memandang keperkasaan mereka berdua, tapi kehadiran Meta bisa sedikit menyembuhkan kegelisahanku.


Pembaca yang budiman hingga sekarang ini hampir sudah setahun saya Meta, Duta dan Mas Pujo tiada Jhony melaksanakan ini. Meta lebih rajin memiara dirinya sendiri serta dia tambah berbinar dia begitu menyukai Mas Pujo meskipun begitu kami semua berbahagia. Ada pembaca yang menjajakan kepadaku buat ML tetapi memohon maaf saya tidak bisa dikarenakan saya cuman dapat untuk Dutaku serta Mas Pujoku, kehadiran Meta sesungguhnya tidak mereka harapkan pun tetapi karena telah terlanjur jadi kami setuju menyambung entahlah hingga kapan yang pasti kami sama sama menyayangi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama